Biar Nggak Nyasar di Jakarta

Beberapa tahun yang lalu, untuk pertama kalinya, aku datang ke Jakarta bersama rombongan dalam rangka mengikuti sebuah lomba. Waktu itu, sebagai orang Bali yang sekali pun belum pernah keluar Bali, aku tentu saja sempat merasa deg-degan. Apa benar Jakarta itu seseram yang terlihat di TV?

Dalam perjalanan, setelah memasuki wilayah Jakarta dengan menggunakan bus, aku bengong menatap pemandangan dari jendela. Hampir semuanya ada di luar sana. Mulai dari pemukiman kumuh, sampah-sampah, rumah mewah, sampai gedung-gedung yang menjulang tinggi di sisi-sisi jalan. Ketika menginjakkan kaki turun dari bus, kesan pertama yang muncul adalah panas. Lalu bingung. Tergopoh, aku mengikuti rombongan. Nggak berani terpisah. Kebetulan, saat itu, acara lombanya diadakan di Senayan. Selama semingguan itu, aku berpikir. Bagaimana jadinya jika aku berada di Jakarta tanpa ditemani rombongan? Mungkin aku bakal tersesat, tak tau arah jalan pulang, dan jadi gembel.

Makanya, aku berusaha mencari informasi, supaya tau apa yang harus dilakukan jika suatu hari nanti harus kembali ke Jakarta sendirian. Kalau memungkinkan, bukan hanya selamat, tapi juga bisa menikmati perjalanan ke objek-objek wisata di Jakata. Siapa tau ketemu gebetan, lalu jadi dekat, menikah, dan hidup bahagia selamanya.



Nah, hal pertama yang harus dilakukan tentu saja, mencari penginapan murah. Atau penginapan yang nyaman sesuai dengan keinginanmu. Kamu bisa mencoba Hotel Mandarin Oriental Jakarta yang bisa kamu booking langsung melalui situs traveloka.com.

pexels.com

Selanjutnya, pastikan kamu tau hendak ke mana. Dan siapkan GMaps sebagai pemandu. Seperti kata pepatah: sedia peta sebelum tersesat.

Begitulah.

Setelah itu, untuk transportasi di Jakarta, nggak perlu galau. Untungnya, kita nggak hidup di zaman batu, yang kalau mau jalan-jalan harus menjinakkan dinosaurus dulu. Saat ini, kamu tinggal mengunduh beberapa aplikasi, dan sudah bisa ke mana saja sesuai keinginanmu.

Apa saja sih, yang bisa membantumu keliling Jakarta?

1. Taksi
Memang sih, kalau menurut berita-berita di TV, beberapa kali terjadi kejahatan di taksi. Namun, di masa sekarang, taksi benar-benar diawasi ketat dan kita bisa mengakalinya jika takut, yaitu dengan memfoto plat taksi, nomor taksi, dan muka si supir taksi.

Dengan memiliki fotonya, kamu bisa berjaga-jaga. Siapa tau si supir taksi tiba-tiba jadi artis, sehingga kamu nggak perlu repot-repot minta fotonya lagi. Oke, ini ngawur. Maksudnya, bila terjadi sesuatu, kamu tau siapa yang bertanggungjawab! Namun, itu pun bukan berarti kamu boleh seenaknya menyebarluaskan data-data tersebut di media sosial ya. Dan sebelum berangkat, ingat berdoa agar selamat di jalan. Enjoy your seat!

pexels.com

2. Driver Online
Semakin maju dunia teknologi, semakin banyak pula kemudahan yang bisa kita nikmati. Salah satunya memesan driver via aplikasi. Dengan ini, kamu bisa ke mana saja. Sang driver bergerak sesuai dengan peta dan kamu tidak perlu khawatir diculik. Perjalanan kalian dipantau oleh GPS dari kantor, kok.

Kamu pun bisa belajar bersosialisasi karena sepanjang jalan jadi saling mencari bahan obrolan dengan driver. Siapa tau cocok, dan kalian bisa hidup bahagia selamanya. Hmm, mungkin nggak sampai sejauh itu sih. Tapi paling tidak, setelahnya, kamu bisa menulis testimoni dan rating mengenai driver yang mengantarmu. Seru, kan? Ini salah satu kelebihan Jakarta. Di tengah apatisnya masyarakat, adanya pemesanan online jadi membuat kita lebih down to earth. :)

3. Ojek Pangkalan
Jangan ragu naik ojek yang ada di lokasi terdekat. Memang sih, sejak beredarnya yang serba online, kehadiran ojek pangkalan sedikit bergeser. Tapi bisa saja ponselmu tertinggal di hotel, atau mati mendadak, atau kamu gadaikan untuk beli nasi. Sehingga kamu tidak bisa memesan apa pun via online. Berkeliling atau minta diantar ke suatu tempat wisata di Jakarta, masih bisa kok pakai ojek sekitar. Namun, tawar dulu harganya agar cocok dengan kondisi kantongmu yang mengenaskan.

4. Transjakarta
Mau yang lebih murah lagi? Naik Transjakarta saja. Kamu akan merasakan sensasi seperti di luar negeri saat naik Transjakarta. Kamu cukup datangi busway dan cukup tap kartu yang sudah diisi sebelumnya dengan sejumlah nominal. Lalu, tinggal lihat peta, mau ke Jakarta bagian mana. Transjakarta melayani perjalanan ke beberapa wilayah kok.

pexels.com

5. Commuter Line
Mau ke Kota Tua? Atau mau ke Tanah Abang? Kamu bisa naik Comnuter Line. Berlibur ke Jakarta jangan sampai tidak datang ke Kota Tua ya. Selain banyak kulineran yang bisa kamu cicipi, ada juga beberapa museum yang bisa kamu datangi. Dengan naik Commuter Line, kamu cukup duduk manis dan nanti turun di Stasiun Kota.

Begitu pun dengan Tanah Abang. Tinggal duduk dan dengarkan laporan pemberhentiannya. Kamu cukup turun di Stasiun Tanah Abang dan bisa langsung belanja di sana.

Bagaimana? Sudah tahu kan, transportasi apa saja yang tersedia? Jadi kamu nggak perlu lagi takut tersasar atau takut tidak bisa ke mana-mana. Jakarta memang luas, tetapi berkendara pun semakin mudah. Pastikan untuk selalu menaati aturan, supaya kamu terhindar dari bahaya. Maka dari itu, demi keselamatanmu dan orang lain, ingatlah selalu memakai sabuk pengaman, helm,dan deodoran.

Kalau ada yang punya pengalaman seru di Jakarta, silahkan berbagi di kolom komentar. Terima kasih... :)

Komentar

  1. yang paling enak dari Jakarta itu emg angkotnya sih, kemana juga ada akses :D

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Makasih infonya gan. Sangat bermanfaat. Biar bisa hati- hati di jakarta BY Furniture Rotan

    Souvenir Rotan

    BalasHapus
  4. kalau devi mah lbih suka pake drive online..

    BalasHapus

Posting Komentar